Thursday 10 July 2014

(Mimpi) Seperti Bintang.


“Kupetik bintang untuk kau simpan
Cahanya terang berikan kau perlindungan…”

S
aya adalah seorang pemimpi dan seorang yang suka memimpikan sesuatu. Apa bedanya? Antara pemimpi atau memimpikan sama saja menurut saya, yang artinya bermimpi akan sesuatu; mencita-citakan sesuatu yang susah atau tidak mungkin untuk dicapai meskipun dalam keadaan tidak tidur. Ya, saya suka mengkhayal; mengkhayal yang menurut saya sulit saya gapai, tentang mimpi-mimpi saya. berangan yang bukan-bukan.


            Jika ditanya, “Apa kamu sudah bisa menggapai mimpimu yang seperti bintang itu?” Maka saya akan menjawab iya dan tidak atau belum. Karena apa? Sebenarnya, saya bukanlah orang yang terlalu plin-plan meski terkadang saya merasa plin-plan dengan pilihan yang ada. Karena ada alasan dibalik jawaban iya dan tidak atau belum. Alasan? Seperti ini:

·       Saya menjawab iya karena dahulu saya sempat untuk menggapai mimpi seperti bintang, dan berusaha bersinar dengannya di langit luas. Tapi, dengan berbagai keterbatasan yang saya miliki, saya menjadi sadar diri bahwasannya saya tak pantas bersinar seperti bintang, mensejajarkan posisi saya, bahkan bersinar lebih terang dari bintang itu. Sebisa mungkin saya berusaha untuk menyetarakan agar sinar saya tidak terlalu redup ataupun terang. Namun, akhirnya bintang ini yang mulai meredup dan menghempaskan saya kembali untuk jauh dari mimpi seperti bintang tersebut. Ya, saya terlalu lemah untuk mendampingin bintang ini. Saya terlalu tidak pantas dengannya.

·       Saya menjawab tidak atau belum karena setelah saya dihempaskan begitu saja, saya menjadi sedikit takut untuk bersinar bersama bintang, menyetarakannya. Tapi ada yang berbeda dengan bintang kedua walau saya sedikit tahu bagaimana keadaan bintang kedua ini. Bintang ini bersinar dengan gagah jauh lebih terang dibanding dengan bintang pertama. Jangankan untuk menyetarakan sinar bersamanya, bersinar dihadapannya pun saya sedikit ragu. Namun, dari keraguan ini munculah keyakinan untuk memperbaiki diri walaupun saya tahu hasilnya akan berada jauh di bawah mereka yang sudah dalam keadaan baik saat ini. Untuk memimpikan bersinar dengan bintang yang kedua ini, sangat kecil harapannya. Tapi dia sanggup untuk memberikan sedikit setruman kecil kepada saya agar saya dapat setidaknya sedikit bersinar.

           Berbicara tentang kedua bintang di atas; antara bintang pertama dan kedua, bisa dibilang perbincangan yang sangat berat untuk saya. untuk bintang pertama, sebenarnya saya saat itu berada jauh dengan bintang ini. Sama halnya dengan bintang kedua, saya justru lebih merasakan kejauhan dengan bintang ini. Namun ada perbedaan di kedua bintang ini, jika bintang pertama sanggup untuk memahami keadaan saya bahwa saya tidak terlalu bisa untuk mensejajarkan diri dengannya dan bersinar seadanya namun sinarnya cukup membuat orang lain dapat melihat, lain halnya dengan bintang kedua, yang harus sayalah yang memahami dan berusaha mensejajarkan diri walaupun harus dengan perubahan yang cukup ekstra besar. Tapi perubahan yang besar ini yang nantinya akan berbalik kepada saya; karena memang saya lakukan yang berimbas kepada saya sendiri.

           Saya tahu, antara bintang pertama dan kedua dengan jelas bintang kedualah yang bersinar lebih terang; berada satu tingkat di atas bintang pertama. Ketika saya berusaha untuk menyetarakan bintang pertama ini saja, bintang ini menyerah. Lalu bagaimana dengan bintang kedua? Saya tak tahu, namun antara bintang pertama dan kedua ini memiliki karakteristik yang berbeda; karena mereka bintang yang berbeda pula. Lalu, akan saya apakan bintang-bintang ini? Untuk bintang pertama, sebenarnya saya ingi sekali bersinar dengannya lagi; namun apa daya dia sudah menyerah dengan saya dan saya putuskan untuk menyimpan kembali bintang pertama ini di dalam mimpi. Lalu dengan bintang kedua? Saya belum tahu untuk dapat bisa bersinar dengannya atau tidak. Yang pasti saya tahu, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk setidaknya berada tidak jauh dengannya. Karena dalam bintang kedua ini saya menyimpan banyak mimpi.

           Mengenai mimpi? Di kedua bintang tersebut sebenarnya memiliki mimpi yang sama besar. Tapi untuk bintang yang pertama, mimpi itu sudah tak lagi dapat untuk digantungkan kepadanya. Lain lagi dengan bintang yang kedua dengan mimpi yang sama seperti bintang pertama. Masih belum tentu untuk saya menggantungkan mimpi kepadanya, karena saya sendiripun sedang belajar melompat, melompat, dan melompat agar dapat menghasilkan lompatan yang tinggi untuk dapat bersinar dan menggantungkan mimpi yang ada. Ya, saya sedang menunggu waktu untuk berpihak kepada saya.


           Tentang harapan, sebenarnya menggantungkan mimpi di kedua bintang itu merupakan suatu harapan. Tapi saya berbesar hati untuk tidak terlalu berharap dengan kedua bintang tersebut, terutama bintang yang kedua. Karena saya merasa takut dan berusaha untuk belajar dari pengalaman yang saya punya dengan bintang yang pertama. Kembali lagi ke kata “waktu”, jika saya dapat dan bisa dengan Restu-Nya pun saya akan dapat bersinar dengannya dan mewujudkan mimpi saya menjadi realitas, nantinya. Namun saya belum tahu untuk sampai kapan waktu membatasinya.


Karena untuk saat ini saya masih belajar untuk melompat.
Melompat lebih tinggi; lagi, lagi, dan lagi…
Semoga, saya tidak terlalu lelah untuk selalu melompat. Amin.

2 comments:

  1. bermimpilah tanpa batas,tp pikirkan resiko dr mimpi tsb....

    ReplyDelete