Tuesday 30 October 2018

Dia adalah Aku


Saya ingin bercerita, tentang seseorang yang saya kenal...



Saya sangat amat megenal dia lebih baik daripada oranglain. Baik dan buruknya; kurang dan lebihnya. Saya menerima dia apa adanya; bahkan ketika saya tidak menyukai dia untuk alasan tertentu. Bagi saya, dia orang yang baik; jelas, karena setiap orang memiliki sifat baik. Segala sesuatu yang dia alami dan rasakan, pasti akan ditutupinya secara rapat-rapat. Tetapi lain ceritanya jika dia ingin berbagi melalui tulisan. Dia suka sekali bercerita; sedikit tidak penting, sih. Tapi jika mengingat dia adalah orang yang tertutup, menulis menjadi salah satu prestasi paling membanggakan bagi hidupnya.


Dia memiliki beberapa teman lawan jenis semasa kecilnya. Namun, yang paling berkesan hanya satu orang. Bagi saya, pertemanan dia dengan teman kecilnya sangatlah lucu. Kenapa? Karena dia selalu menjadi korban keusilan dan kejahilan dari teman kecilnya tersebut. Banyak hal yang saya tahu dari pertemanan mereka; bahkan dia telah menceritakannya sedikit pada di blog pribadinya. Saya tertawa terpingkal melalui tulisannya karena tidak terasa waktu cepat sekali berlalu.


Dijudulnya tertulis It's Been 12th Years Ago..., memang tak terasa sudah begitu lama dia meninggalkan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama berteman dengan teman kecilnya itu. Walaupun segala peristiwa tersebut berada jauh di belakang, namun dia tak pernah melupakannya sedikitpun. Dia masih menyimpan seluruh cerita dengan rapi dan utuh di kepalanya dan berusaha melanjutkan kehidupannya seperti biasa. Tetapi, tak ada yang tahu seberapa sering dia memutar kenangan tersebut sendirian; hanya Tuhan dan saya yang tahu.


Kenangan-kenangan tersebut semakin sering berputar di kepalanya ketika dia tanpa sengaja memutar sebuah lagu. Bisa dibilang, selama duabelas tahun tersebut lagu ini tidak pernah diputarnya. Namun beberapa hari yang lalu, lagu itu terputar tanpa sengaja. Hal ini membuat dia seperti kembali pada masa-masa lalu yang dihiasi oleh teman kecilnya tersebut. Seluruh kenangan muncul bak cerita di film-film. Pengaruh yang saya perhatikan sejak saat itu adalah dia menjadi lebih asyik dengan dunianya sendiri; menjadi pendiam dan jarang mengobrol dengan siapapun. Saya merasa kasihan dengannya; amat kasihan. Atas inisiatif yang saya punya, saya menyuruh dia menuliskan apa-apa yang membuatnya sangat berkesan pada masa itu.


Seperti yang kalian tahu, hasil tulisannya selesai dia ukir di sini dan di sini. Kalian bisa membacanya sendiri dan merasakan bagaimana masa lalu dia bersama teman kecilnya. Dia amat sangat merindukan temannya tersebut; namun tak tahu harus mencaritahu keberadaannya kemana. Yang bisa dia lakukan untuk menutup seluruh kerinduannya selain menulis adalah mendengarkan lagu yang menggambarkan teman masa kecilnya tersebut. Lalu dia tanya, “Mengapa begitu?” Saya jelaskan jika lagu tersebut diputar secara berulang, maka rasa rindumu akan ternetralisir. Lalu dia mendengarkan perkataanku. Dan sampai sekarang dia masih sering mengulang-ulangi lagu tersebut dan membuat hatinya sedikit tentram.




Ada
Tahukah kamu, ada seseorang yang diam-diam menceritakanmu?
Membayangkanmu pada saat itu tersenyum padanya?
Memiliki dunianya sendiri karena baginya, ada kamu dalam dunianya tersebut?
Dan sesekali tersenyum mengingat segala kenangan yang sudah terukir dulu?



Tahukah kamu, ada seseorang yang rindu hadirmu?
Berharap canda tawamu pada masa itu terulang kembali pada masa sekarang?
Melihat kedua bola mata yang indah itu dengan jarak kurang lebih satu meter?
Bahkan, mengharap kamu kembali mewarnai dunianya secara nyata.



Tahukah kamu, ada seseorang yang berharap kamu marah padanya?
Alasannya klasik; hanya ingin dia bisa berkomunikasi denganmu.
Dia rela dimaki agar tahu kabarmu saat ini.
Dan mengetahui segala cerita yang telah kamu lalui, tanpa dirinya



Sadarkah kamu, dia adalah aku?
Aku yang ingin tahu kabarmu.
Aku yang ingin tahu mengapa kamu menghilang bagai ditelan bumi.
Aku yang ingin tahu segalanya tentangmu; segala ceritamu setelah kamu tak lagi mewarnai hariku seperti dulu.



Boleh kuminta satu hal padamu? Tolonglah aku.
Jika kamu membaca ini, seperti kataku di atas; marahlah padaku, makilah aku!
Karena secara tidak langsung, kutuliskan tentangmu tanpa izinmu; memajangn fotomu diblogku ini.
Dengan begitu, aku menjadi tahu bahwa kamu baik-baik saja; akhirnya kubisa mengetahui kabarmu kembali.




Kumohon, hubungi aku; karena aku ingin tahu bagaimana kabarmu setelah duabelas tahun kita tak bertemu...





6 comments:

  1. Tulisannya bagus, hasil fotonya jg kerenzzzzz parah perfect bgt km!

    ReplyDelete
  2. artistik kli ka :=)

    ReplyDelete
  3. Trharu Q mmbcany .. yg smgt y

    ReplyDelete
  4. mantap . salut sm situ :-)

    ReplyDelete
  5. bangsulah... bgst betullll tersentuh gue baca tulisan lo ! gileeee..

    ReplyDelete
  6. Sakit jiwa lo ! Keren parahsi

    ReplyDelete