Thursday, 30 January 2014
Monday, 27 January 2014
Sang Pendengar.
Tubuhmu yang rapuh, dan terpancar pula dalam tatapan matamu. Matamu memandangi semua yang pernah ada sebagai tatapan yang
kau gemari, namun kosong. Tak terlihat apapun di kala kamu menatap itu. Bahkan,
tak ada pikiran yang jelas saat itu. Kosong, benar-benar kosong dan gelap. Tak
ada setitik cahaya sedikitpun, semuanya gelap tak tergambar apapun. Terlihat
tak berdaya, mungkin saat ini ku menyebut kau seperti itu.
Wednesday, 22 January 2014
Tanpa Judul.
Hati
yang Tak pernah Terdengar
Diam
dalam keheningan suasana
Aku
menduduki tempat tak asing
Tempat
di mana segalanya pernah ada
Yang
aku nikmati sendiri dalam sepi
Monday, 20 January 2014
10 Tahun Yang Lalu..
Everyone
can see
There’s a change in me
They all say I’m not the same
Kid I use to be
There’s a change in me
They all say I’m not the same
Kid I use to be
Thursday, 16 January 2014
Aku; dimata mereka.
Aku,
disaat sedang putus cinta:
“Kok bisa? Udah jangan sedih lagi, ya. Semua udah
ada jalannya, kok.”
“Hmm begitu ceritanya. Yang sabar, ya. Gue gak habis
pikir lo sampe sesedih ini.”
“Ciee galau, orang kayak lo bisa galau juga, ya?”
“Lo kan orang yang ceria, jadi galau versi lo
gimana, ya?”
“Yaampun, tabah, ya. Gue tau lo orang yang kuat.”
Aku,
disaat sedang ada masalah:
“Gue gak bisa ngasih solusi karena gue belum pernah
ada diposisi lo. Banyak-banyak sabar, ya.”
“Gue bingung, sama masalah kayak begini aja
disedihin.”
“Hanya sabar dan tabahlah yang bisa gue ucapkan.”
Sunday, 12 January 2014
Satu Jam Saja.
Jangan berakhir aku tak
ingin berakhir
Satu jam saja ku ingin
diam berdua
Mengenang yang pernah
ada…
Jangan berakhir karena
esok tak kan lagi
Satu jam saja hingga
kurasa bahagia
Mengakhiri segalanya…
Friday, 3 January 2014
Matahari Telah Pergi
Telah
tiba saatnya, dimana aku kan melihat matahariku redup, ku melihat tak terdapat
cahaya dapat menerangi setiap hariku lagi. Menyambut pagiku yang akan kelam,
menyambut segala waktu yang akan kutempuh sendiri, tanpa bayangan matahari? Mungkin
ku akan buta, ku tak bisa melihat. Hingga akhirnya ku terjatuh, diam meratapi,
dan tak ingin bangkit.
Ku telah terjatuh. Tak bisa ku segera mungkin bangkit dan
meniti langkah. Jalanku tersendat, terhenti seketika, merasakan rasa sakit yang
ada; yang telah tercipta. Aku tahu seperti ini akan sia-sia. Tetapi, untuk saat
inipun jikaku memaksa kehendak untukku segera berlari, luka dalam yang
terciptakan akan semakin parah dan bertambah dalam.
Subscribe to:
Posts (Atom)