Saya
ingin bercerita, tentang seseorang yang saya kenal...
Saya sangat amat megenal
dia lebih baik daripada oranglain. Baik dan buruknya; kurang dan lebihnya. Saya
menerima dia apa adanya; bahkan ketika saya tidak menyukai dia untuk alasan
tertentu. Bagi saya, dia orang yang baik; jelas, karena setiap orang memiliki
sifat baik. Segala sesuatu yang dia alami dan rasakan, pasti akan ditutupinya
secara rapat-rapat. Tetapi lain ceritanya jika dia ingin berbagi melalui tulisan.
Dia suka sekali bercerita; sedikit tidak penting, sih. Tapi jika mengingat dia
adalah orang yang tertutup, menulis menjadi salah satu prestasi paling
membanggakan bagi hidupnya.
Dia
memiliki beberapa teman lawan jenis semasa kecilnya. Namun, yang paling
berkesan hanya satu orang. Bagi saya, pertemanan dia dengan teman kecilnya
sangatlah lucu. Kenapa? Karena dia selalu menjadi korban keusilan dan kejahilan
dari teman kecilnya tersebut. Banyak hal yang saya tahu dari pertemanan mereka;
bahkan dia telah menceritakannya sedikit pada di blog pribadinya. Saya tertawa
terpingkal melalui tulisannya karena tidak terasa waktu cepat sekali berlalu.
Dijudulnya
tertulis It's Been 12th Years Ago..., memang tak terasa sudah begitu lama dia meninggalkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi selama berteman dengan teman kecilnya
itu. Walaupun segala peristiwa tersebut berada jauh di belakang, namun dia tak
pernah melupakannya sedikitpun. Dia masih menyimpan seluruh cerita dengan rapi dan utuh di kepalanya dan berusaha melanjutkan kehidupannya seperti biasa. Tetapi, tak
ada yang tahu seberapa sering dia memutar kenangan tersebut sendirian; hanya
Tuhan dan saya yang tahu.
Kenangan-kenangan
tersebut semakin sering berputar di kepalanya ketika dia tanpa sengaja memutar
sebuah lagu. Bisa dibilang, selama duabelas tahun tersebut lagu ini tidak
pernah diputarnya. Namun beberapa hari yang lalu, lagu itu terputar tanpa
sengaja. Hal ini membuat dia seperti kembali pada masa-masa lalu yang dihiasi
oleh teman kecilnya tersebut. Seluruh kenangan muncul bak cerita di film-film. Pengaruh yang saya perhatikan sejak saat
itu adalah dia menjadi lebih asyik dengan dunianya sendiri; menjadi pendiam dan
jarang mengobrol dengan siapapun. Saya merasa kasihan dengannya; amat kasihan. Atas
inisiatif yang saya punya, saya menyuruh dia menuliskan apa-apa yang membuatnya
sangat berkesan pada masa itu.
Seperti
yang kalian tahu, hasil tulisannya selesai dia ukir di sini dan di sini. Kalian
bisa membacanya sendiri dan merasakan bagaimana masa lalu dia bersama teman
kecilnya. Dia amat sangat merindukan temannya tersebut; namun tak tahu harus
mencaritahu keberadaannya kemana. Yang bisa dia lakukan untuk menutup seluruh
kerinduannya selain menulis adalah mendengarkan lagu yang menggambarkan teman
masa kecilnya tersebut. Lalu dia tanya, “Mengapa
begitu?” Saya jelaskan jika lagu tersebut diputar secara berulang, maka
rasa rindumu akan ternetralisir. Lalu dia mendengarkan perkataanku. Dan sampai
sekarang dia masih sering mengulang-ulangi lagu tersebut dan membuat hatinya
sedikit tentram.
Ada
Tahukah kamu, ada seseorang
yang diam-diam menceritakanmu?
Membayangkanmu pada saat itu
tersenyum padanya?
Memiliki dunianya sendiri
karena baginya, ada kamu dalam dunianya tersebut?
Dan sesekali tersenyum
mengingat segala kenangan yang sudah terukir dulu?
Tahukah kamu, ada seseorang
yang rindu hadirmu?
Berharap canda tawamu pada masa
itu terulang kembali pada masa sekarang?
Melihat kedua bola mata yang indah
itu dengan jarak kurang lebih satu meter?
Bahkan, mengharap kamu kembali
mewarnai dunianya secara nyata.
Tahukah kamu, ada seseorang
yang berharap kamu marah padanya?
Alasannya klasik; hanya ingin
dia bisa berkomunikasi denganmu.
Dia rela dimaki agar tahu
kabarmu saat ini.
Dan mengetahui segala cerita
yang telah kamu lalui, tanpa dirinya
Sadarkah kamu, dia adalah aku?
Aku yang ingin tahu kabarmu.
Aku yang ingin tahu mengapa
kamu menghilang bagai ditelan bumi.
Aku yang ingin tahu segalanya
tentangmu; segala ceritamu setelah kamu tak lagi mewarnai hariku seperti dulu.
Boleh kuminta satu hal padamu? Tolonglah
aku.
Jika kamu membaca ini, seperti
kataku di atas; marahlah padaku, makilah aku!
Karena secara tidak langsung,
kutuliskan tentangmu tanpa izinmu; memajangn fotomu diblogku ini.
Dengan begitu, aku menjadi tahu
bahwa kamu baik-baik saja; akhirnya kubisa mengetahui kabarmu kembali.
Kumohon, hubungi aku; karena
aku ingin tahu bagaimana kabarmu setelah duabelas tahun kita tak bertemu...
Tulisannya bagus, hasil fotonya jg kerenzzzzz parah perfect bgt km!
ReplyDeleteartistik kli ka :=)
ReplyDeleteTrharu Q mmbcany .. yg smgt y
ReplyDeletemantap . salut sm situ :-)
ReplyDeletebangsulah... bgst betullll tersentuh gue baca tulisan lo ! gileeee..
ReplyDeleteSakit jiwa lo ! Keren parahsi
ReplyDelete