Monday 21 May 2018

Awan

Ahooooy!!!!


Sabtu, 12 Mei 2018. Pukul 14:31 WIB



Hari itu rasanya cukup terik. Saya yang sedang diboncengi motor oleh seseorang hanya bisa kesilauan sendiri menatap matahari. Sebenarnya tidak betul-betul melihat matahari, sih. Lebih tepatnya melihat ke sekitar matahari; ya, awan. Awan saat itu terlihat bagus sekali menurut saya. Dengan jarak pandang yang jauh antara mata dan awan yang berada di langit, menimbulkan celah diantara keduanya. Celah tersebut tidak kosong, melainkan diisi oleh kata-kata yang berterbangan secara acak di otak saya. Yap, kata-kata itu akhirnya berhasil saya rangkai dengan rapi sehingga menghasilkan sebuah puisi tentang awan dan judulnyapun sama, yaitu, “awan.” Begini puisinya:

Awan


Hadirmu sama sekali tak kusadari
Kau ada hanya sekedar penghias langit
Keberadaanmu bagai fatamorgana dalam hidup
Ku tak peduli, bahkan tak mau tahu


Sikap apatisku hilang ketika mataku terbuka
Warna putihmu telah menyentuhku lembut
Matahari, teman bersanding dengan ramah
Karenanya, ku bisa melihatmu dengan teduh


Hey, Awan!
Halus dan manis, pikirku tentangmu
Seperti arum manis dengan warna berbeda
Tapi kurasa kau sangat tinggi dan jauh
Hingga tak bisa ku menaruh banyak harap


Dalam versi lain kau datangi hidupku
Mencoba mendekat dan menerima
Bukan, bukan bentuk seperti yang di langit
Namun kau hadir sebagai penyempurna


Terima kasih, sudah mau-maunya kemari
Sudah ada disaatku tak tahu arah pulang
Sampai kapan kau 'kan terus temani?
Kumerasa sulit mencari sosok yang sama
Karena kau adalah awan yang langka; yang pernah kutemui..


Apa yang kalian bayangkan pertama kali ketika selesai membaca puisi tersebut? Bisakah kalian menangkap maksud dari puisinya? Ah, saya harap hanya saya dan Allah SWT saja yang perlu mengetahuinya J


3 comments: