بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“
|
Wahai Allah,
bahwasanya aku mohon pilihan olehMu dengan ilmu-Mu, dan mohon kepastian-Mu
dengan kekuasaan-Mu, serta mohon kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung,
karena Engkaulah Dzat yang berkuasa, sedang aku tiada kuasa, dan Engkaulah Dzat
Yang Maha Mengetahui, sedang aku tiada mengetahui, dan Engkaulah Dzat yang
mengetahui yang ghoib.Wahai Allah, jika adanya, Engkau ketahui bahwa urusan
ini ........ adalah baik bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibat
urusanku untuk masa sekarang maupun besoknya, maka kuasakanlah bagiku dan
permudahkanlah untukku, kemudian berkahilah dalam urusan itu bagiku. Namun
jikalau adanya, Engkau ketahui bahwa urusan itu ......... menjadi buruk bagiku,
untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibatnya persoalanku pada masa
sekarang maupun besoknya, maka hindarkanlah aku dari padanya, lalu tetapkanlah
bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah aku dengan
kebaikan itu.”
Ada
yang tahu, tidak, tulisan di atas merupakan artian dari do’a apa? Betul, do’a
setelah sholat istikharah. Kenapa saya mengawali tulisan ini dengan arti dari do’a
setelah sholat istikharah? Sesuai judul saja, sih, yang saya maksud keputusan
Allah adalah jawaban yang saya peroleh setelah berulang kali saya melakukan
sholat istikharah; karena tak jarang saya melibatkan Allah dalam setiap
permasalahan (read: terutama dalam hal percintaan, sih) untuk menentukan
langkah yang akan saya ambil kemudian hari.
Alasan
lain mengapa saya mengambil keputusan sesuai ketentuan Allah adalah karena saya
tipikal orang berkepribadian introvert. “Lha,
apa hubungannya?” Jelas sangat berkaitan, erat malah. Sesuai dengan
maknanya, orang-orang introvert adalah orang yang cukup tertutup terhadap
apapun (termasuk permasalahan pribadinya). Mereka yang termasuk dalam kategori thinking introvert, akan selalu
memikirkan masalahnya secara terus menerus dan secara berulang-ulang.
Singkatnya, sih, terlalu banyak berpikir sehingga bisa saja menyebabkan introvert
tipe ini merasa stres.
Saya
sendiri termasuk kedalam tipe ini dan terkadang suka merasa kesulitan sendiri
ketika sedang menghadapi masalah yang sebenarnya dinilai simple oleh orang lain. Satu-satunya jalan terbaik untuk saya adalah
dengan banyak meminta petunjuk dari Allah; walaupun kadang-kadang saya juga
cerita kepada orang yang benar-benar mengenal pribadi saya secara luar dan
dalam. Bisa dihitung jari dan terkadang solusi dari mereka tidak begitu banyak
membantu. Tak jarangpun saya menyelesaikaan masalah dengan logika; lucunya
selalu saja ketika ada solusi, namun merasa tidak yakin dan mantap dengan
solusi yang ada. Jadi, metode terbaik yang cocok bagi saya ketika ada masalah
adalah dengan pasrah dan selalu berdo’a melalui sholat-sholat sunnah, salah
satunya sholat istikharah.
Seperti
yang sudah saya tulis di atas, persoalan yang selalu saya minta petunjuk kepada
Allah adalah permasalahan cinta. Karena mendapatkan saran dari teman untuk
melakukan sholat istikharah ketika saya sedang galau dahulu (ecieee..), dari
situ saya mengenal sholat istikharah ini. Awalnya, saya kurang yakin apakah
sholat istikharah ini akan berhasil membantu saya mengurangi rasa galau
tersebut. Karena satu-dua kali saya lakukan, namun tak kunjung mendapat jawaban
pasti. “Yaa, enggak cuma satu-dua kali
sholatnya, Neng. Tapi harus berulang kali. Dan inget, harus bener-bener
pasrahin semuanya sama Allah dan jangan condong ke salah satu pilihan, lho, yaa.”
Maklum, dia sangat banyak memberi saran pada saya karena sebelumnya berasal
dari pesantren; dan saya banyak belajar dari dia.
Setelah
saya memperbaiki tata cara serta hal teknis lainnya, tak sedikit yang berusaha
mendekat namun akhirnya dijauhkan kembali. Bukan apa-apa, namun saya hanya
ingin terhindar dari rasa kecewa yang belum sembuh hingga detik ini oleh
seseorang yang pernah ada di masa lalu saya. Lebih tepatnya trauma, sih,
mengingat kata orang bahwa saya ini anak yang lugu dan polos (jadi mudah sekali
disakiti). Jadi, yaa, saya merasa lelah saja disakiti terus; memangnya saya harus sedih terus-menerus?
Dari
jawaban sholat istikharah ini saya bisa berinisiatif untuk mengambil tindakan;
lanjutkan namun akan kecewa, atau mundur secara bijak dan perlahan. Sejauh ini,
sih, saya sedang berusaha untuk meminta yang terbaik sembari membenahi diri. Saya
masih berjuang, saya masih belum bisa menyempurnakan setengah dari agama saya,
saya masih manusia yang bisa galau mengenai perkara jodoh; intinya saya masih
berusaha untuk mendekati Pencipta-Nya, baru ciptaan-Nya. Sampai kapankah waktu
akan terus melihat perjuangan saya? Entahlah, semua akan indah pada waktunya,
kok... J
mangaddd kk ..jodoh it cerminan diri kt . InsyaAllah yg terbaik utk u k
ReplyDeletesedih bacanyaaaaaa........ aslik!
ReplyDeleteGanbatteeeeee
ReplyDelete