Monday 17 September 2012

Cerpen: Cerita Penggalauan. (?)



Hey bloggers, sudah lama nih gua gak posting. Inspirasi berhenti, bo' *ngondek*. Hmm oke di postingan kali ini, gua mau ngedongengin sesuatu yaaaa... Eh, salah nulis cerpen maksudnya, cerita penggalauan.... Bagi gua.*devil laugh*


Sudah siap?


Cius?


Enelan?


Miapeh? *kemudian terjun kelantai* :|


Oke, kita mulai aja yuk...




                 Ketika namamu (sudah) hilang dari hatinya



"Drrrttt..." Terasa suatu getaran di dalam saku rok sekolah yang Lina pakai. Dengan sesegera mungkin, Lina meraih handphone nya dari dalam saku rok sekolahnya dan mulai membacanya, "oh, ternyata hanya sebuah broadcast message yang tidak penting..." Gumamnya dalam hati. Lalu dia membuka recent updates yang baru, "invite ya temen gue, baik pin:--------" dan ternyata, yang dia baca adalah personal messages kakak kelasnya. Dan dia segera meng-invite seseorang yang memiliki pin itu. Tidak perlu menunggu waktu yang lama, tulisan "Iqbal is now a contact" pun sudah berada di recent updatenya lina. "Oh... Ternyata namanya Iqbal" gumamnya dalam hati lagi sambil tersenyum ketika melihat display picturenya.


  "Terimakasih sudah invite", ketika Lina mengecek hpnya dan membuka broadcast yang isinya itu, "iya sama-sama.." Sesegera mungkin Lina membalasnya. Dan akhirnya mereka pun berkenalan via bbm. Sedikit ada terbesit pertanyaan di otak Lina, "kenapa orang ini baik banget ya? Perhatian pula..." Pikirnya.



  Sekarang tepat pukul 12:00 WIB, di sekolah Lina selalu mengadakan yang namanya keputrian disetiap hari jum'atnya. Karena guru yang akan mengisi materi belum datang, Lina dan Aini (teman sebangku Lina) akhirnya melongokkan kepalanya keluar jendela sambil memperhatikan barisan motor yang terparkir rapih di belakang sekolahnya. Aini, adalah salah seorang yang mengetahui kedekatan Lina dan Iqbal dan sedikit mengetahui sosok tentang Iqbal. Karena Lina merasa penasaran dan ingin tahu akhirnya Lina membuka obrolan, "Aini, kamu tau gak sih yang namanya Iqbal yang mana?" Aini yang sedaritadi terdiam akhirnya membalas, "itu, yang lagi duduk di motor revo merah sendirian..." Kepalanya menoleh kearah kiri dan memberi sedikit isyarat bahwa orang yang sedaritadi sedang memperhatikan Lina dan Aini adalah tak lain dan tak bukan itu adalah Iqbal sendiri. Lina terdiam, bingung, dan mengingat-ingat display picture yang ia lihat kemarin dan menyamakannya dengan yang asli. "Oh iya, ternyata benar itu orangnya" ucapnya dalam hati. Lalu mereka berdua pun lekas duduk karena guru yang akan mengisi materi sudah datang ke kelas mereka.


  Semenjak Lina meng-invite pinnya Iqbal, mereka jadi suka bbman. Dan lagi-lagi, Lina merasa ada yang sedikit aneh dengan sikap Iqbal di bbm, "kenapa ya Iqbal semakin hari semakin baik dan perhatian sama aku?" Pikirannya itu, selalu muncul ketika mereka sedang bbman. "Ah dia kan baik karena aku temannya dan dia juga kakak kelasku, lagian aku merasa nyaman kok dengan kebaikan dan perhatian yang udah dia kasih" Lina membiasakan pikirannya.



  "Aku suka sama kamu lin, aku sayang sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?" Lina agak terkaget melihat bbm dari iqbal. Dengan perasaan kalut dan bingung, Lina hanya bisa menjawab dengan apa adanya. "Hmm gimana yah? Aku bingung nih harus jawab apa, kak" balasnya. "Kenapa harus bingung? Aku suka sama kamu, dan aku sayang sama kamu" Iqbal membalasnya dengan cepat. "Tapi, kenapa kamu bisa suka sama aku?" "Ya karena kamu baik orangnya, jadi gimana?" "Hmm gimana ya? Oke aku mau deh.." Dan sesaat setelah Lina mengirimkan broadcast tersebut, ada yang berubah dengan personal message milik Iqbal. Dia menulis "19 /:)" dan beberapa detik kemudian, Lina pun mengganti personal messagenya dengan angka yang sama.





  Selama masa-masa itu, Lina selalu bercerita tentang kedekatannya dengan Iqbal kepada salah satu sahabatnya, yaitu Irin. Selama masa pedekate-nya, Irin adalah seseorang yang selalu memberi saran ketika Lina sedang sedih atau bingung akan sikap iqbal. Irin seperti mengetahui kisah Lina-Iqbal dari awal, pertengahan, bahkan akhirannya.


  2 hari setelah tanggal 19 itu berlalu, dengan tidak diduga Iqbal mengirimi broadcast kepada Lina dengan tanpa perasaan bersalah, "kita temenan aja ya" lalu dengan perasaan kalut campur sedih, Lina membalasnya dengan cepat, "kenapa?" "Gakpapa, aku mau pdkt aja sama kamu lebih dalam dulu" balasnya. "Oh yaudah kalo itu yang kamu mau.." Dan akhirnya mereka berdua pun resmi untuk putus. Seminggu sesudah putus, mereka masih suka contact-contactan. Sampai akhirnya iqbal menemukan sosok seorang cewek yang dapat menggantikan posisi Lina. Lina merasa sangat sakit mengetahui hal itu. Dan setelahnya mereka menjadi lostcontact karena hp Lina telah rusak. Tetapi Lina tidak pernah mau untuk menjual hp itu, karena menurut Lina, 2 hari yang menurutnya singkat itu sangat berarti untuk dirinya.





  Dan akhirnya, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan setelah 1 tahun kejadian itu, Lina masih menyimpan voice note yang sempat Iqbal rekam untuk Lina sebagai pengantar tidur yang nyeyak. Lina baru benar-benar mendengarkan voice note yang diberikan Iqbal itu satu kali. Bahkan setelah Iqbal lulus dan diterima di universitas yang dinginkan, dan setelah lina dapat naik kelas ke kelas 12, dia masih saja suka teringat dengan iqbal. Bukan hati dan otaknya yang mau, tetapi benda mati, benda yang berada di sekolahnya menjadi saksi bisu bahwa Lina pernah merasa deg-degan yang sangat amat teramat ketika Iqbal lewat di depannya. Merasa gelisah jika Iqbal tidak masuk sekolah ataupun tidak keluar kelas hanya untuk sekedar ingin memuaskan perut, dan merasa kesal ditambah rindu yang teramat jika tidak dapat sehari saja dia melihat Iqbal. Dan sampai saat ini, Lina pun masih suka tersenyum renyuh jika melihat semua benda mati itu di sekolahnya dan mengenang semuanya dalam kesunyian. Entah sampai kapan Lina akan seperti ini, sendiri, dan menantikan Iqbal kembali kedalam pelukannya yang tak akan pernah mungkin terjadi lagi untuk kedua kalinya....





  Di karenakan Lina merasakan kerinduan yang teramat dalam pada Iqbal, akhirnya Lina pun menulis sebuah puisi untuk Iqbal dan dengan kenangan yang terus membayanginya. Judulnya adalah:


Aku masih disini


Hati ini sepi disini
Tetapi hatimu sudah pergi
Ketika dirimu sudah pergi
Tapi kenanganmu masih tertinggal disini         

                        Hatiku masih disini, sendiri
                        Yang selalu menunggumu
                        Untuk waktu yang sangat lama ini
                        Waktu yang sudah lama kutunggu

Teruntuk seseorang yang disana
Aku harap kamu dapat mendengar
Suara rintihan hati yang aku rasakan
Selama ini, melalui tulisan ini

                        Dan teruntuk seseorang yang disana
                        Aku selalu berharap
                        Agar kamu selalu bahagia dengannya
                        Dan melupakan "kita" yang dulu pernah ada


           Dan, masih ada sebuah puisi lagi yang dia tulis, begini:


                                                         Terpendam




Sesuatu yang tak bisa dilihat
Tak bisa diraba, maupun ditanyakan
Yang selalu dipacu oleh darah
Dan tersimpan jauh didalam dada

               Dalam diam aku merasakannya
               Dan dalam diam pula aku melihat
               Merasakan perasaan rindu kepadanya
               Dan melihat segelintir kenangan yang ada

Andai, hanya saja sebatas kata andai
Terlalu banyak andai jika aku merasakan ini
Sesuatu yang sulit untuk ku ucap
Seusatu yang tak bisa ku ungkap

               Mungkin, kamu tidak akan mengerti
               Dengan arti baris-baris kata ini
               Begitu pula tentang perasaanku
               Yang tak mungkin kamu tahu
   Karena rasa ini, adalah rasa yang terpendam...

Dengan mata sayu, Lina memaksakan untuk tersenyum di kala dia sedang membaca berulang-ulang puisi yang telah dia buat. Di dalam hatinya dia berkata, "semoga aku bisa dapat melihat senyum kamu lagi, Iqbal..." Dan tanpa terasa, air matanya pun terjatuh membasahi kedua pipinya...






Tamat.
My inspiration: You

Nb: Seharusnya, tulisan ini ditulis pada tanggal 19september2012, tapi takut gak sempat hehehe.



1 comment:

  1. puisinya asli sumpahhhhgaboonggggggg!

    ReplyDelete