Saturday 7 April 2012

Untitled..

Mimpi yang hilang


Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang

Aku menatap satu bintang yang paling terang

Aku menatapnya dengan penuh harapan

Seolah itu kau

Yang kini jauh seakan hilang


Selama ini

Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku

Namun ternyata semua masih semu ku rasakan

Nama yang terukir dalam karang hatiku

Kini seakan terkikis

Oleh ombak yang menghantam


Aku dan jenuhku, bersamaan membisu

Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap

Aku dan senyumku

Mengikuti diam termenung

Namun tercipta sebuah mimpi

Yang hilang hanya dalam sekejap




Senja



Kepada senja aku mengadu

Menangisi kepergianmu dari hidupku

Mengapa bahagia itu hanya sesaat saja

Laksana hujan yang terus mencumbui bumi

Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi

Aku disini terpaku dalam diam


Kepada senja aku mengadu

Betapa pedih hatiku ini

Kau menghilang bak ditelan bumi

Hanya goresan kecil yang menyayat kalbu

Kau tancap dalam pilunya hatiku

Bahwa kau tak bisa mencintaiku


Kepada senja aku mengadu

Rindu ini menghujam jantungku

Bagai ombak besar yg menghantam dadaku

Hingga aku tak bisa bernafas karena desakan

Rasa rindu yang sangat kuat

Oh cinta mengapa takdirnya begitu kejam

Kau berikan aku dia tapi kau sekap dia dalam kesunyian malam


Kini aku hanya pasrah dalam diam

Hatiku telah membeku dimakan waktu



Lupakan hati ini


Saat daun kering berjatuhan

Angin kemarau membelai diri

Ku terdiam terpaku

Saat kau memilih tinggalkan ku


Tapi tak mengapa

Ku tak membendung tangis

Kepergianmu

Anugrah bagiku


Semoga kau temukan kebahagiaan disana

Bersamanya lalui dunia

Kini ku bahagia bersama sepi


Tiada yang lebih baik darimu

Selain seseorang yang mau mengerti diriku

Kini ku larut dalam pencarian terakhir

Kuyakin Tuhan bersamaku

No comments:

Post a Comment