Hey bloggers, sudah lama nih gua gak posting. Inspirasi berhenti, bo' *ngondek*. Hmm oke di postingan kali ini, gua mau ngedongengin sesuatu yaaaa... Eh, salah nulis cerpen maksudnya, cerita penggalauan.... Bagi gua.*devil laugh*
Sudah siap?
Cius?
Enelan?
Miapeh? *kemudian terjun kelantai* :|
Oke, kita mulai aja yuk...
Ketika namamu (sudah) hilang dari hatinya
"Drrrttt..." Terasa suatu getaran
di dalam saku rok sekolah yang Lina pakai. Dengan sesegera mungkin, Lina meraih
handphone nya dari dalam saku rok sekolahnya dan mulai membacanya, "oh,
ternyata hanya sebuah broadcast message yang tidak penting..." Gumamnya
dalam hati. Lalu dia membuka recent updates yang baru, "invite ya temen
gue, baik pin:--------" dan ternyata, yang dia baca adalah personal
messages kakak kelasnya. Dan dia segera meng-invite seseorang yang memiliki pin
itu. Tidak perlu menunggu waktu yang lama, tulisan "Iqbal is now a
contact" pun sudah berada di recent updatenya lina. "Oh... Ternyata
namanya Iqbal" gumamnya dalam hati lagi sambil tersenyum ketika melihat
display picturenya.
"Terimakasih sudah invite", ketika Lina mengecek hpnya dan membuka broadcast yang isinya itu, "iya sama-sama.." Sesegera mungkin Lina membalasnya. Dan akhirnya mereka pun berkenalan via bbm. Sedikit ada terbesit pertanyaan di otak Lina, "kenapa orang ini baik banget ya? Perhatian pula..." Pikirnya.
Sekarang tepat pukul 12:00 WIB, di sekolah
Lina selalu mengadakan yang namanya keputrian disetiap hari jum'atnya. Karena
guru yang akan mengisi materi belum datang, Lina dan Aini (teman sebangku Lina)
akhirnya melongokkan kepalanya keluar jendela sambil memperhatikan barisan
motor yang terparkir rapih di belakang sekolahnya. Aini, adalah salah seorang
yang mengetahui kedekatan Lina dan Iqbal dan sedikit mengetahui sosok tentang
Iqbal. Karena Lina merasa penasaran dan ingin tahu akhirnya Lina membuka
obrolan, "Aini, kamu tau gak sih yang namanya Iqbal yang mana?" Aini
yang sedaritadi terdiam akhirnya membalas, "itu, yang lagi duduk di motor
revo merah sendirian..." Kepalanya menoleh kearah kiri dan memberi sedikit
isyarat bahwa orang yang sedaritadi sedang memperhatikan Lina dan Aini adalah tak
lain dan tak bukan itu adalah Iqbal sendiri. Lina terdiam, bingung, dan
mengingat-ingat display picture yang ia lihat kemarin dan menyamakannya dengan
yang asli. "Oh iya, ternyata benar itu orangnya" ucapnya dalam hati.
Lalu mereka berdua pun lekas duduk karena guru yang akan mengisi materi sudah
datang ke kelas mereka.
Semenjak Lina meng-invite pinnya Iqbal,
mereka jadi suka bbman. Dan lagi-lagi, Lina merasa ada yang sedikit aneh dengan
sikap Iqbal di bbm, "kenapa ya Iqbal semakin hari semakin baik dan
perhatian sama aku?" Pikirannya itu, selalu muncul ketika mereka sedang
bbman. "Ah dia kan baik karena aku temannya dan dia juga kakak kelasku,
lagian aku merasa nyaman kok dengan kebaikan dan perhatian yang udah dia
kasih" Lina membiasakan pikirannya.
"Aku suka sama kamu lin, aku sayang sama
kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?" Lina agak terkaget melihat bbm dari
iqbal. Dengan perasaan kalut dan bingung, Lina hanya bisa menjawab dengan apa
adanya. "Hmm gimana yah? Aku bingung nih harus jawab apa, kak" balasnya.
"Kenapa harus bingung? Aku suka sama kamu, dan aku sayang sama kamu"
Iqbal membalasnya dengan cepat. "Tapi, kenapa kamu bisa suka sama
aku?" "Ya karena kamu baik orangnya, jadi gimana?" "Hmm
gimana ya? Oke aku mau deh.." Dan sesaat setelah Lina mengirimkan
broadcast tersebut, ada yang berubah dengan personal message milik Iqbal. Dia
menulis "19 /:)" dan beberapa detik kemudian, Lina pun mengganti
personal messagenya dengan angka yang sama.
Selama masa-masa itu, Lina selalu bercerita
tentang kedekatannya dengan Iqbal kepada salah satu sahabatnya, yaitu Irin.
Selama masa pedekate-nya, Irin adalah seseorang yang selalu memberi saran ketika
Lina sedang sedih atau bingung akan sikap iqbal. Irin seperti mengetahui kisah Lina-Iqbal dari awal, pertengahan, bahkan akhirannya.
2 hari setelah tanggal 19 itu berlalu, dengan
tidak diduga Iqbal mengirimi broadcast kepada Lina dengan tanpa perasaan
bersalah, "kita temenan aja ya" lalu dengan perasaan kalut campur
sedih, Lina membalasnya dengan cepat, "kenapa?" "Gakpapa, aku
mau pdkt aja sama kamu lebih dalam dulu" balasnya. "Oh yaudah kalo
itu yang kamu mau.." Dan akhirnya mereka berdua pun resmi untuk putus.
Seminggu sesudah putus, mereka masih suka contact-contactan. Sampai akhirnya
iqbal menemukan sosok seorang cewek yang dapat menggantikan posisi Lina. Lina
merasa sangat sakit mengetahui hal itu. Dan setelahnya mereka menjadi lostcontact
karena hp Lina telah rusak. Tetapi Lina tidak pernah mau untuk menjual hp itu,
karena menurut Lina, 2 hari yang menurutnya singkat itu sangat berarti untuk
dirinya.
Dan akhirnya, berhari-hari, berminggu-minggu,
berbulan-bulan, bahkan setelah 1 tahun kejadian itu, Lina masih menyimpan voice
note yang sempat Iqbal rekam untuk Lina sebagai pengantar tidur yang nyeyak. Lina
baru benar-benar mendengarkan voice note yang diberikan Iqbal itu satu kali.
Bahkan setelah Iqbal lulus dan diterima di universitas yang dinginkan, dan
setelah lina dapat naik kelas ke kelas 12, dia masih saja suka teringat dengan
iqbal. Bukan hati dan otaknya yang mau, tetapi benda mati, benda yang berada
di sekolahnya menjadi saksi bisu bahwa Lina pernah merasa deg-degan yang sangat
amat teramat ketika Iqbal lewat di depannya. Merasa gelisah jika Iqbal tidak
masuk sekolah ataupun tidak keluar kelas hanya untuk sekedar ingin memuaskan
perut, dan merasa kesal ditambah rindu yang teramat jika tidak dapat sehari
saja dia melihat Iqbal. Dan sampai saat ini, Lina pun masih suka tersenyum
renyuh jika melihat semua benda mati itu di sekolahnya dan mengenang semuanya dalam
kesunyian. Entah sampai kapan Lina akan seperti ini, sendiri, dan menantikan
Iqbal kembali kedalam pelukannya yang tak akan pernah mungkin terjadi lagi
untuk kedua kalinya....
Di karenakan Lina merasakan kerinduan yang
teramat dalam pada Iqbal, akhirnya Lina pun menulis sebuah puisi untuk Iqbal
dan dengan kenangan yang terus membayanginya. Judulnya adalah:
Aku masih disini
Hati
ini sepi disini
Tetapi
hatimu sudah pergi
Ketika
dirimu sudah pergi
Tapi
kenanganmu masih tertinggal disini
Yang selalu menunggumu
Untuk waktu yang sangat lama ini
Waktu yang sudah lama kutunggu
Teruntuk
seseorang yang disana
Aku
harap kamu dapat mendengar
Suara
rintihan hati yang aku rasakan
Selama
ini, melalui tulisan ini
Dan teruntuk seseorang yang disana
Aku selalu berharap
Agar kamu selalu bahagia dengannya
Dan melupakan "kita" yang
dulu pernah ada
Dan, masih ada sebuah puisi lagi yang dia tulis, begini:
Terpendam
Sesuatu
yang tak bisa dilihat
Tak
bisa diraba, maupun ditanyakan
Yang
selalu dipacu oleh darah
Dan
tersimpan jauh didalam dada
Dalam
diam aku merasakannya
Dan
dalam diam pula aku melihat
Merasakan
perasaan rindu kepadanya
Dan
melihat segelintir kenangan yang ada
Andai,
hanya saja sebatas kata andai
Terlalu
banyak andai jika aku merasakan ini
Sesuatu
yang sulit untuk ku ucap
Seusatu
yang tak bisa ku ungkap
Mungkin,
kamu tidak akan mengerti
Dengan
arti baris-baris kata ini
Begitu
pula tentang perasaanku
Yang
tak mungkin kamu tahu
Karena rasa ini, adalah rasa yang
terpendam...
Dengan mata sayu,
Lina memaksakan untuk tersenyum di kala dia sedang membaca berulang-ulang puisi
yang telah dia buat. Di dalam hatinya dia berkata, "semoga aku bisa dapat
melihat senyum kamu lagi, Iqbal..." Dan tanpa terasa, air matanya pun
terjatuh membasahi kedua pipinya...
Tamat.
My
inspiration: You ♡
puisinya asli sumpahhhhgaboonggggggg!
ReplyDelete