Mimpi yang hilang
Dibawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kau
Yang kini jauh seakan hilang
Selama ini
Aku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikis
Oleh ombak yang menghantam
Aku dan jenuhku, bersamaan membisu
Terlalu jauh untuk maraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap
Senja
Kepada senja aku mengadu
Menangisi kepergianmu dari hidupku
Mengapa bahagia itu hanya sesaat saja
Laksana hujan yang terus mencumbui bumi
Laksana gerimis yang selalu mendekap pagi
Aku disini terpaku dalam diam
Kepada senja aku mengadu
Betapa pedih hatiku ini
Kau menghilang bak ditelan bumi
Hanya goresan kecil yang menyayat kalbu
Kau tancap dalam pilunya hatiku
Bahwa kau tak bisa mencintaiku
Kepada senja aku mengadu
Rindu ini menghujam jantungku
Bagai ombak besar yg menghantam dadaku
Hingga aku tak bisa bernafas karena desakan
Rasa rindu yang sangat kuat
Oh cinta mengapa takdirnya begitu kejam
Kau berikan aku dia tapi kau sekap dia dalam kesunyian malam
Kini aku hanya pasrah dalam diam
Hatiku telah membeku dimakan waktu
Lupakan hati ini
Saat daun kering berjatuhan
Angin kemarau membelai diri
Ku terdiam terpaku
Saat kau memilih tinggalkan ku
Tapi tak mengapa
Ku tak membendung tangis
Kepergianmu
Anugrah bagiku
Semoga kau temukan kebahagiaan disana
Bersamanya lalui dunia
Kini ku bahagia bersama sepi
Tiada yang lebih baik darimu
Selain seseorang yang mau mengerti diriku
Kini ku larut dalam pencarian terakhir
Kuyakin Tuhan bersamaku
Selama ini
Aku dan jenuhku, bersamaan membisu
Kepada senja aku mengadu
Kepada senja aku mengadu
Kini aku hanya pasrah dalam diam
No comments:
Post a Comment